ayoo jogett mant tmannnnn

sedikit definisi tntg akku

Animated Pictures Myspace Comments
MyNiceProfile.com akku jugga sukka merayapp. mungkin terlihat kecil tapi sakitt kalo ngegigit

Senin, 19 Maret 2012

tugas kuu "KAJIAN SOSIOLOGI"

KAJIAN SOSIOLOGI
Dosen Pengampu :
Maya Kartikasari M.Pd






Kelompok :
• Prima Retno Wulandari (11.141.268)
• Candra Noyalista (11.141.285)
• Kurnia Habibah (11.141.289)
• Desita Anggi Harumsari (11.141.290)
• Andi Setiono (11.141.286)
• Rosanty Winda A. (11.141.291)
• Repy Putri P. (11.141.292)
• Sri Wahyuni Nur F. (11.141.298)
• Diah Wahyu Utami (11.141.299)
• Indah Widyawati (11.141.300)
• Dian Safitri (11.141.301)

IKIP PGRI MADIUN
2011/2012
KATA PENGANTAR


Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa saya ucapkan kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis angat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin.






Madiun,

Penyusun
















DAFTAR ISI


Halaman Judul………………………………………………….. ……... i
Kata Pengantar…………………………………………………… ……... ii
Daftar Isi………………………………………………………… …….. iii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………… ……... 1
1.1 Latar Belakang…………………………………………… 1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………….. 2
1.3 Tujuan…………………………………………………….. 3
1.4 Manfaat…………………………………………………… 3
BAB II PEMBAHASAN………………………………………… ……... 4
2.1 Pengertian Sosiologi…………….……………………… 4
2.2 Ruang Lingkup Sosiologi………………………………… 6
2.3 Metode- metode dalam Sosiologi……………………… 9
2.4 Manfaat Sosiologi ………………………………. ……... 11
2.5 Objek Sosiologi………………………………………… 12
BAB III PENUTUP……………………………………………… …….. 15
3.1 Kesimpulan……………………………………………….. 15
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………… ……... 16













BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang

Istilah Sosiologi pertama kali dikenalkan oleh Auguste Comte (tetapi dalam catatan Sejarah, Emile Durkheim lah yang melanjutkan ‘istilah’ tersebut dan menerapkannya menjadi sebuah disiplin ilmu). Sosiologi berasal dari gabungan 2 kata dalam bahasa Latin yaitu Socius yang artinya teman dan Logos yang artinya ilmu. Secara keseluruhan, Sosiologi berarti ilmu yang mempelajari masyarakat.
Masyarakat sendiri adalah kelompok atau gabungan dari individu yang
saling berhubungan, berbudaya, dan memiliki kepentingan yang relatif sama.
Sosiologi bertujuan untuk mempelajari masyarakat dengan meneliti/mengamati dan
menarik kesimpulan dari perilaku masyarakat, khususnya perilaku atau pattern sosial manusia.
Sosiologi tergolong ilmu yang fleksibel. Hal ini bisa dilihat dari sifatnya yang tersusun dari penelitian-penelitian ilmiah yang bersifat kaku namun bisa dikritik oleh publik karena sosiologi adalah ilmu yang berisi tentang pengetahuan kemasyarakatan, oleh karena itu selalu dinamis dan dapat diubah-ubah sesuai dan seiring dengan perkembangan yang terjadi di dalam objek penelitiannya (masyarakat).
Sosiologi ditinjau dari sifatnya digolongkan sebagai ilmu pengetahuan murni (pure science) bukan ilmu pengetahuan terapan (applied science). Sosiologi dimaksudkan untuk memberikan kompetensi kepada peserta didik dalam memahami konsep-konsep sosiologi seperti sosialisasi, kelompok sosial, struktur sosial, lembaga sosial, perubahan sosial, dan konflik sampai pada terciptanya integrasi sosial.
Sosiologi mempunyai dua pengertian dasar yaitu sebagai ilmu dan sebagai metode. Sebagai ilmu, sosiologi merupakan kumpulan pengetahuan tentang masyarakat dan kebudayaan yang disusun secara sistematis berdasarkan analisis berpikir logis. Sebagai metode, sosiologi adalah cara berpikir untuk mengungkapkan realitas sosial yang ada dalam masyarakat dengan prosedur dan teori yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Dalam kedudukannya sebagai sebuah disiplin ilmu sosial yang sudah relatif lama berkembang di lingkungan akademika, secara teoritis sosiologi memiliki posisi strategis dalam membahas dan mempelajari masalah-masalah sosial-politik dan budaya yang berkembang di masyarakat dan selalu siap dengan pemikiran kritis dan alternatif menjawab tantangan yang ada. Melihat masa depan masyarakat kita, sosiologi dituntut untuk tanggap terhadap isu globalisasi yang di dalamnya mencakup demokratisasi, desentralisasi dan otonomi, penegakan HAM, good governance (tata kelola pemerintahan yang baik), emansipasi, kerukunan hidup bermasyarakat, dan masyarakat yang demokratis.
Sosiologi sendiri muncul akibat tekanan/ancaman yang dirasakan oleh masyarakat terhadap hal-hal dan nilai-nilai yang selama ini sudah dianggap benar dan nyaman dalam tatanan kehidupan mereka, khususnya dalam bidang sosial. Renungan sosiologis dimulai ketika masyarakat mulai mengalami goncangan/krisis terhadap nilai-nilai dan prinsip hidup yang mereka pegang.



1.2 Rumusan Masalah :

• Apa pengertian dari sosiologi?
• Apa sajakah ruang lingkup dalam sosiologi?
• Metode- metode apa sajakah yang digunakan dalam ilmu sosiologi?
• Bagaimana cara mendapatkan sosiologi ?
• Untuk apa sosiologi ?
• Apa sajakah objek sosiologi?

1.3 Tujuan Penulisan

• Mengetahui apa yang dimaksud dengan sosiologi
• Mengetahui apa saja yang termasuk dalam ruang lingkup sosiologi
• Mengetahui apa saja metode- metode dalam sosiologi
• Mengetahui bagaimana proses mendapatkan sosiologi serta prosedur yang harus diperhatikan dalam sosiologi.
• Mengetahui kegunaan dari sosiologi dalam kehidupan masyarakat.
• Mengetahui apa saja objek sosiologi

1.4 Manfaat

Karena Kajian sosiologi merupakan pendidikan yang menekankan implikasi dan akibat sosial dari pendidikan dan memandang masalah-masalah pendidikan dari sudut totalitas lingkup sosial kebudayaan, politik dan ekonomisnya bagi masyarakat.
















BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sosiologi
Secara harfiah atau etimologi (definisi nominal), Sosiologi berasal dari bahasa Latin: Socius = teman, kawan, sahabat, dan logos = ilmu pengetahuan. Sedangkan menurut terminologi, definisi Sosiologi berdasarkan para pakar adalah sebagai berikut[1]:
a. sosiologi adalah studi tentang hubungan antara manusia (human relationship). (Alvin Bertrand)
b. sosiologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari masyarakat sebagai keseluruhan, yakni hubungan antara manusia dengan manusia, manusia dengan kelompok, kelompok dengan kelompok, baik formal maupun material, baik statis maupun dinamis. (Mayor Polak)
c. sosiologi adalah ilmu masyarakat umum. (P.J. Bouwman)
d. sosiologi atau ilmu masyarakat adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial. (Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi).
(a) Menurut F.G. Robbins, sosiologi pendidikan adalah sosiologi khusus yang tugasnya menyelidiki struktur dan dinamika proses pendidikan. Struktur mengandung pengertian teori dan filsafat pendidikan, sistem kebudayaan, struktur kepribadian dan hubungan kesemuanya dengantata sosial masyarakat. Sedangkan dinamika yakni proses sosial dan kultural, proses perkembangan kepribadian,dan hubungan kesemuanya dengan proses pendidikan.
(b) Menurut H.P. Fairchild dalam bukunya ”Dictionary of Sociology” dikatakan bahwa sosiologi pendidikan adalah sosiologi yang diterapkan untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan yang fundamental. Jadi ia tergolong applied sociology.
(c) Menurut Prof. DR S. Nasution,M.A., Sosiologi Pendidikana dalah ilmu yang berusaha untuk mengetahui cara-cara mengendalikan proses pendidikan untuk mengembangkan kepribadian individu agar lebih baik.
(d) Menurut F.G Robbins dan Brown, Sosiologi Pendidikan ialah ilmu yang membicarakan dan menjelaskan hubungan-hubungan sosial yang mempengaruhi individu untuk mendapatkan serta mengorganisasi pengalaman. Sosiologi pendidikan mempelajari kelakuan sosial serta prinsip-prinsip untuk mengontrolnya.
(e) Menurut E.G Payne, Sosiologi Pendidikan ialah studi yang komprehensif tentang segala aspek pendidikan dari segi ilmu sosiologi yang diterapkan.
(f) Menurut Drs. Ary H. Gunawan, Sosiologi Pendidikan ialah ilmu pengetahuan yang berusaha memecahkan masalah-masalah pendidikan dengan analisis atau pendekatan sosiologis.
Dari beberapa defenisi di atas, dapat disimpulkan bahwa sosiologi pendidikan adalah ilmu yang mempelajari seluruh aspek pendidikan, baik itu struktur, dinamika, masalah-masalah pendidikan, ataupun aspek-aspek lainnya secara mendalam melalui analisis atau pendekatan sosiologis.



2.2 Ruang Lingkup Sosiologi
Ruang lingkup kajian sosiologi sebagai ilmu sangatlah luas, mencakup hampir semua bidang kehidupan masyarakat, baik bidang ekonomi, politik, agama, pendidikan, kebudayaan, tentu saja dilihat dari perspektif (asumsi teoritis dan metodologis) sosiologi. Setidaknya ada sejumlah elemen penting yang menjadi perhatian ahli sosiologi dalam mempelajari masyarakat. Elemen-elemen tersebut tercakup kepada lima area sosial, yakni : karakteristik penduduk, perilaku sosial, lembaga sosial, elemen budaya dan perubahan sosial.
Ruang lingkup kajian sosiologi lebih luas dari ilmu sosial lainnya. Hal ini dikarenakan ruang lingkup sosiologi mencakup semua interaksi sosial yang berlangsung antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, serta kelompok dengan kelompok di lingkugan masyarakat.
Sebagai ilmu pengetahuan, sosiologi mengkaji lebih mendalam pada bidangnya dengan cara bervariasi. Misalnya seorang sosiologi mengkaji dan mengamati kenakalan remaja di Indonesia saat ini, mereka akan mengkaji mengapa remaja tersebut nakal, mulai kapan remaja tersebut berperilaku nakal, sampai memberikan alternatif pemecahan masalah tersebut. Hampir semua gejala sosial yang terjadi di desa maupun di kota baik individu ataupun kelompok, merupakan ruang kajian yang cocok bagi sosiologi, asalkan
menggunakan prosedur ilmiah.
Ruang lingkup kajian sosiologi tersebut jika dirincikan menjadi beberapa hal antara lain:
1. Ekonomi beserta kegiatan usahanya secara prinsipil yang berhubungan dengan produksi, distribusi, dan penggunaan sumber-sumber kekayaan alam;
2. Masalah manajemen yaitu pihak-pihak yang membuat kajian, berkaitan dengan apa yang dialami warganya;
3. Persoalan sejarah yaitu berhubungan dengan catatan kronologis, misalnya usaha kegiatan manusia beserta prestasinya yang tercatat, dan sebagainya.
Sosiologi menggabungkan data dari berbagai ilmu pengetahuan sebagai dasar penelitiannya. Dengan demikian sosiologi dapat dihubungkan dengan kejadian sejarah, sepanjang kejadian itu memberikan keterangan beserta uraian proses berlangsungnya hidup kelompok-kelompok, atau beberapa peristiwa dalam perjalanan sejarah dari kelompok manusia. Sebagai contoh, riwayat suatu negara dapat dipelajari dengan mengungkapkan latar belakang terbentuknya suatu negara, faktor-faktor, prinsip-prinsip suatu negara sampai perjalanan negara di masa yang akan datang.
Sosiologi mempertumbuhkan semua lingkungan dan kebiasaan manusia, sepanjang kenyataan yang ada dalam kehidupan manusia dan dapat memengaruhi pengalaman yang dirasakan manusia, serta proses dalam kelompoknya. Selama kelompok itu ada, maka selama itu pula akan terlihat bentuk-bentuk, cara-cara, standar, mekanisme,masalah, dan perkembangan sifat kelompok tersebut. Semua faktor tersebut dapat memengaruhi hubungan antara manusia dan berpengaruh terhadap analisis sosiologi.

Ruang Lingkup Sosiologi Pendidikan
Masalah-masalah yang diselidiki sosiologi pendidikan antara lain meliputi pokok-pokok berikut ini.
1. Hubungan sistem pendidikan dengan aspek-aspek lain
dalam masyarakat
• Hubungan pendidikan dengan sistem sosial atau struktur
• sosial,
• Hubungan antara sistem pendidikan dengan proses kontrol
• sosial dan sistem kekuasaan,
• Fungsi pendidikan dalam kebudayaan,
• Fungsi sistem pendidikan dalam proses perubahan sosial
• dan kultural atau usaha mempertahankan status quo, dan
• e. Fungsi sistem pendidikan formal bertalian dengan kelompok
• rasial, kultural dan sebagainya.

2. Hubungan antarmanusia di dalam sekolah
Lingkup ini lebih condong menganalisis struktur sosial di
dalam sekolah yang memiliki karakter berbeda dengan relasi
sosial di dalam masyarakat luar sekolah, antara lain yaitu:
Hakikat kebudayaan sekolah sejauh ada perbedaannya
dengan kebudayaan di luar sekolah, danPola interaksi sosial dan struktur masyarakat sekolah, yang antara lain meliputi berbagai hubungan kekuasaan, stratifikasi
sosial dan pola kepemimpinan informal sebagai terdapat
dalam clique serta kelompok-kelompok murid lainnya.
3. Pengaruh sekolah terhadap perilaku dan kepribadian semua
pihak di sekolah/lembaga pendidikan
• Peranan sosial guru-guru/tenaga pendidikan,
• Hakikat kepribadian guru/ tenaga pendidikan,
• Pengaruh kepribadian guru/tenaga kependidikan terhadap
• kelakuan anak/peserta didik, dan
• Fungsi sekolah/lembaga pendidikan dalam sosialisasi
• murid/peserta didik.
4. Lembaga Pendidikan dalam masyarakat
Di sini dianalisis pola-pola interaksi antara sekolah/ lembaga
pendidikan dengan kelompok-kelompok sosial lainnya
dalam masyarakat di sekitar sekolah/lembaga pendidikan.
• Hal yang termasuk dalam wilayah itu antara lain yaitu
• Pengaruh masyarakat atas organisasi sekolah/lembaga
• pendidikan,
• Analisis proses pendidikan yang terdapat dalam sistemsistem
• sosial dalam masyarakat luar sekolah,
• Hubungan antarsekolah dan masyarakat dalam pelaksanaan
• pendidikan, dan
• Faktor-faktor demografi dan ekologi dalam masyarakat
• berkaitan dengan organisasi sekolah, yang perlu untuk
memahami sistem pendidikan dalam masyarakat serta
integrasinya di dalam keseluruhan kehidupan masyarakat.


2.3 Metode-metode Dalam Sosiologi

Menurut Soekanto, pada dasarnya ada dua jenis metode dalam mengkaji masyarakat, yaitu:
1. Metode kualitatif: mendeskripsikan hasil penelitian berdasarkan penilaian terhadap data yg tidak dapat diukur dengan angka. Metode kualitatif ada tiga, yaitu: (a) Metode Historis: deskripsi dan analisis data berdasarkan pada peristiwa masa lampau untuk mengetahui sebab kejadian sekarang; (b) Metode Komparatif: membanding data kondisi masyarakat satu dengan lainnya, dan mengetahui sebab terjadinya kondisi masyarakat itu; (c) Studi Kasus, yaitu memusatkan kajian pada fenomena sosial tertentu, lembaga, kelompok, maupun individu.
2. Metode kuantitatif: cara penelitian yang dalam analisis datanya mengutamakan keterangan berdasarkan angka-angka, gejala yang diteliti diukur dengan skala, indeks, tabel atau formula-formula tertentu yang pada dasarnya cenderung menggunakan uji statistik.

Metode Induktif Dan Deduktif
Metode berpikir didasarkan pada cara berpikir induktif dan deduktif.
1. Metode induktif adalah cara untuk mempelajari suatu keadaan dari gejala yang khusus untuk mendapatkan kaidah-kaidah yang berlaku dalam lapangan yang lebih luas.
2. Metode deduktif adalah yang menggunakan proses sebaliknya, yaitu mulai dengan kaidah-kaidah yang dianggap umum untuk kemudian dipelajari dalam keadaan yang khusus.


Aplikasi Metode Sosiologi

a. Metode ilmiah sosiologi dalam aplikasinya senantiasa diawali dengan mengidentifikasi masalah, merumuskan masalah, kemudian menentukan ruang lingkup penelitian, merumuskan hipotesis sesuai dengan rumusan masalah.
b. Memilih dan menentukan metode apa yang tepat dan bermanfaat dalam pengumpulan data, sehingga dapat membuktikan relevansi hipotesis terhadap rumusan masalah yang telah ditentukan.

Sosiologi sebagaimana ilmu-ilmu sosial lainnya, lahir, tumbuh dan berkembang. Untuk itu perlu dilakukan kegiatan yang dinamakan penelitian sosial. Melalui penelitian sosial.,ini para ahli sosiologi mengumpulkan data yang dapat menambah pengetahuan mengesai sasaran perhatian mereka, yakni masyarakat.Melalui penelitian sosial para ahli sosiologimenemukan fakta baru yang memperluas cakrawala serta memperdalam pemahaman kita sehingga merupakan sumbangan ke arah pengembangan sosiologi.
Cara untuk menghasilkan temuan-temuan baru dalam sosiologi, para ahli perlu memperhatikan tahap penelitian. Walaupun jumlah serta jenis tahap yg dijabarkan dalam berbagai buku penuntun metode penelitian tidak selalu sama, namun dalam kebanyakn buku tersebut dijumpai beberapa tahap yg dianggap pokok, yaitu tahap:
1. perumusan masalah
2. penyusunan disain penelitian
3. pengumpulan data
4. analisis data
5. penulisan laporan peneltian


Suatu ilmu dapat dirumuskan dalam dua cara, yaitu:

• Suatu ilmu adalah suatu kerangka pengetahuan yang tersusun dan teruji yang diperoleh melalui suatu penelitian ilmiah;
• Suatu ilmu adalah suatu metode untuk menemukan suatu kerangka pengetahuan yang tersusun dan teruji. Bila rumusan pertama diterima, maka sosiologi adalah suatu ilmu sejauh sosiologi mengembangkan suatu kerangka pengetahuan yang tersusun dan teruji yang didasarkan pada penelitian ilmiah. Bila ilmu didefinisikan sebagau suatu metode penelaahan, maka sosiologi adalah suatu ilmu sejauh sosiologi menggunakan metode penelitian ilmiah.


2.4 UNTUK APA SOSIOLOGI( MANFAAT SOSIOLOGI)
Sesungguhnya studi sosiologi sangat penting untuk kita sebagai makhluk sosial. Kitalah yang menjadi objek kajian sosiologi karena kita selalu berinteraksi dengan orang lain. Kita juga sebagai manusia yang berbudaya yang memiliki norma, nilai dan tradisi. Selama hidup, kita senantiasa berinteraksi dengan orang lain dan dalam berinteraksi itu kadang-kadang timbul konflik. Oleh karena itu, sosiologi sebenarnya berbicara mengenai kita dan masyarakat dimana kita hidup dan berinteraksi.
Berikut ini beberapa manfaat mempelajari sosiologi :
1. Dengan mempelajari sosiologi , kita akan dapat melihat dengan lebih jelas siapa diri kita, baik sebagai pribadi maupun (dan terutama) sebagai anggota kelompok atau masyarakat.
2. Sosiologi membantu kita untuk mampu mengkaji tempat kita dalam masyarakat serta dapat melihat “dunia” atau budaya lain yang belum kita tahu sebelumnya.
3. Dengan bantuan sosiologi, kita akan semakin memahami pula norma, tradisi, keyakinan dan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat lain dan memahami perbedaan-perbedaan yang ada tanpa hal itu menjadi alasan untuk timbulnya konflik diantara anggota masyarakat yang berbeda.
4. Akhirnya bagi kita sebagai generasi penerus mempelajari sosiologi membuat kita lebih tanggap, kritis dan rasional menghadapi gejala-gejala sosial masyarakat yang makin kompleks dewasa ini serta mampu mengambil sikap dan tindakan yang tepat dan akurat terhadap setiap situasi sosial yang kita hadapi sehari-hari.
5. Mempelajari, menjelaskan, menganalisis dan meneliti fenomena sosial, gejala sosial dan masalah-masalah sosial yang terjadi dimasyarakat
6. Hasil-hasil penelitian Sosiologi dapat digunakan sebagai acuan dalam perencanaan pembangunan atau sebagai acuan untuk pengambilan kebijakan pemerintah dalam pembangunan
7. Hasil-hasil penelitian Sosiologi dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah sosial yang terjadi dimasyarakat.
8. Metode-metode penelitian Sosiologi mempunyai kemampuan yang baik dalam memprediksi dan menginterpretasikan data yang menyangkut hubungan sebab akibat dalam aspek-aspek kehidupan manusia

2.5 Objek Sosiologi
Obyek Sosiologi adalah masyarakat, yang dilihat dari sudut hubungan antar manusia, dan proses yang timbul dari hubungan manusia di dalam masyarakat.
Masyarakat meliputi: (a) struktur sosial mencakup keseluruhan jalinan unsur-unsur sosial (norma sosial, lembaga sosial, kelompok sosial dan lapisan sosial); (b) proses sosial adalah pengaruh timbal balik antara pelbagai segi kehidupan bersama (kehidupan hukum dengan agama, kehidupan agama dengan ekonomi, dsb); (c) perubahan sosial (perubahan struktur dan kultural).
Dilihat dari objek penyelidikannya sosiologi pendidikan adalah bagian dari ilmu sosial terutama sosiologi dan ilmu pendidikan yang secara umum juga merupakan bagian dari kelompok ilmu sosial. Sedangkan yang termasuk dalam lingkup ilmu sosial antara lain: ilmu ekonomi, ilmu hukum, ilmu pendidikan,
psikologi, antropologi dan sosiologi. Dari sini terlihat jelas kedudukan sosiologi dan ilmu pendidikan.Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan telah memiliki lapangan penyelidikan, sudut pandang, metode dan susunan pengetahuan yang jelas. Objek penelitiannya adalah tingkah laku manusia dan kelompok. Sudut pandangnya memandang hakikat masyarakat,kebudayaan dan individu secara ilmiah. Sedangkan susunan pengetahuannya terdiri dari atas konsep-konsep dan prinsip-prinsip mengenai kehidupan kelompok sosial, kebudayaan dan perkembangan
pribadi.
Objek penelitian sosiologi pendidikan adalah tingkah laku sosial, yaitu tingkah laku manusia dan institusi sosial yang terkait dengan pendidikan. Tingkah laku itu hanya dapat dimengerti dari tujuan, cita-cita atau nilai-nilai yang dikejar. Sebagaimana dalam terminologi sosiologi, sosiologi pendidikan berbicara tentang pandangan tentang kelas, sekolah, keluarga, masyarakat desa, kelompok-kelompok masyarakat dan sebagainya, masing-masing terangkum dalam wilayah suatu sistem sosial. Tiap-tiap sistem sosial merupakan kesatuan integral yang mendapat pengaruh dari
(1) sistem sosial yang lain, (2) lingkungan alam, (3) sifat-sifat fisik
manusia dan (4) karakter mental penghuninya.

Hubungan sosiologi dengan ilmu sosial lainnya
Masyarakat yang menjadi obyek ilmu sosial dapat dilihat sebagai sesuatu yang terdiri dari beberapa segi, yaitu:
• Segi ekonomi, yang berkaitan dengan aktivitas produksi, distribusi, dan konsumsi barang dan jasa; Segi ekonomi dipelajari oleh Ilmu Ekonomi.
• Segi kehidupan politik, berhubungan dengan penggunaan kekuasaan dalam masyarakat; Segi kehidupan politik dipelajari oleh Ilmu politik
• Antropologi, memusatkan perhatian pada masyarakat-masyarakat yang masih sederhana taraf kebudayaannya, sedangkan sosiologi menyelidiki masyarakat modern yang sudah kompleks (Soekanto, 2002)

Chester L. Hunt: ada dua cara memberi arti batasan Ilmu Pengetahuan, yaitu: (1) suatu kesatuan susunan pengetahuan yang telah diverifikasikan (telah dibuktikan kebenarannya melalui penyelidikan ilmiah); (2) suatu metode studi dengan kesatuan susunan pengetahuan yang diverifikasi itu diperoleh.
Jadi Sosiologi dapat diterima sebagai ilmu pengetahuan, karena dibangun dari kesatuan susunan pengetahuan atas dasar penyelidikan ilmiah dengan menggunakan metode-metode ilmiah.


















BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Manusia adalah makhluk sosial, yang selalu berkelompok dan saling membutuhkan satu sama lain. Kajian sosiologi pendidikan menekankan implikasi dan akibat sosial dari pendidikan dan memandang masalah-masalah pendidikan dari sudut totalitas lingkup sosial kebudayaan, politik dan ekonomisnya bagi masyarakat. Apabila psikologi pendidikan memandang gejala pendidikan dari konteks perilaku dan perkembangan pribadi, maka sosiologi pendidikan memandang gejala pendidikan sebagai bagian dari struktur sosial masyarakat. Dilihat dari objek penyelidikannya sosiologi pendidikan adalah bagian dari ilmu sosial terutama sosiologi dan ilmu pendidikan yang secara umum juga merupakan bagian dari kelompok ilmu sosial. Sedangkan yang termasuk dalam lingkup ilmu sosial antara lain: ilmu ekonomi, ilmu hukum, ilmu pendidikan, psikologi, antropologi dan sosiologi. Dari sini terlihat jelas kedudukan sosiologi dan ilmu pendidikan.
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan telah memiliki lapangan penyelidikan, sudut pandang, metode dan susunan pengetahuan yang jelas. Objek penelitiannya adalah tingkah laku manusia dan kelompok. Sudut pandangnya memandang hakikat masyarakat, kebudayaan dan individu secara ilmiah. Sedangkan susunan pengetahuannya terdiri dari atas konsep-konsep dan prinsip-prinsip mengenai kehidupan kelompok sosial, kebudayaan dan perkembangan pribadi.






DAFTAR PUSTAKA


• http://muda.kompasiana.com/2011/01/12/sosiologi-latar-belakang-ruang-lingkup-dan-kegunaan-bagi-ilmu-hi/ (Tanggal Akses : 28 Mei 2011)
• http://elfitra.multiply.com/journal/item/16 (Tanggal Akses : 28 Mei 2011)
• http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/2139752-ruang-lingkup-kajian-sosiologi/#ixzz1NbF18Cqd (Tanggal Akses : 28 Mei 2011)
• http://nilaieka.blogspot.com/2010/08/sosiologi-sebagai-ilmu.html (Tanggal Akses : 28 Mei 2011)
• http://sosiologismadapareschool.blogspot.com/2009/01/manfaat-mempelajari-sosiologi.html (Tanggal Akses : 28 Mei 2011)
• http://pengantar-sosiologi.blogspot.com/2009/04/bab-4-metode-sosiologi.html (Tanggal Akses : 28 Mei 2011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar