ayoo jogett mant tmannnnn

sedikit definisi tntg akku

Animated Pictures Myspace Comments
MyNiceProfile.com akku jugga sukka merayapp. mungkin terlihat kecil tapi sakitt kalo ngegigit

Minggu, 15 April 2012

makalah PENJAS "kesegaran jasmani"

TUGAS PENDIDIKAN JASMANI
“Kebugaran Jasmani”
Dosen Pengampu
Titin Kuntum Mandalawati, S.pd


Oleh:
1.Desita Anggi H (11141290)
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
IKIP PGRI MADIUN
2012








KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa saya ucapkan kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis angat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin.









Madiun,

Penyusun





DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i
KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ii
DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
iii
BAB I PENDAHULUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
1.1 Latar belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
1.2 Rumusan masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
1.3 Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
1.4 Manfaat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
2
BAB II PEMBAHASAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
2.1 Hakekat Penjaskes . . . . . . . . . . . . 3
3. Apa pengertian penjaskes itu sendiri. . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
3.3 Ruang lingkup penjaskes? . . . . . . . . . . . . 3
3.4 Apa saja kesegaran jasmani yang berhubungan dengan ketrampilan? . 4
3.5 Faktor apa saja yang mempengarui Kesegaran jasmani? . . . . . . . 6
BAB III PENUTUP . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
7
DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iv












BAB 1
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang

Kesegaran jasmani adalah suatu keadaan yang dimiliki atau dicapai seseorang dalam
kaitannya dengan kemampuan untuk melakukan aktivitas fisik. Kesegaran jasmani berkaitan dengan
kesehatan ketika aktivitas fisik dapat dilakukan tanpa kelelahan berlebihan, terpelihara seumur hidup
dan sebagai konsekuensinya memiliki risiko lebih rendah untuk terjadinya penyakit kronik lebih awal. Seseorang yang secara fisik bugar dapat melakukan aktivitas fisik sehari-harinya dengan giat, memiliki
risiko rendah dalam masalah kesehatan dan dapat menikmati olahraga serta berbagai aktivitas
lainnya.
Komponen kesegaran jasmani secara garis besar dibagi menjadi 2 yakni kesegaran jasmani
yang berhubungan dengan ketrampilan (meliputi : kecepatan, daya ledak otot , ketangkasan,
keseimbangan dan koordinasi) dan kesegaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan (meliputi :
kekuatan otot, daya tahan otot, kelenturan, daya tahan kardiorespirasi, dan komposisi tubuh ). Hal ini
dipengaruhi oleh berbagai hal antara lain umur, jenis kelamin, genetik, ras, aktivitas fisik termasuk
latihan dan kadar hemoglobin.
Pada anak kesegaran jasmani ini seringkali terlupakan. Padahal kesegaran jasmani ini sangat
bermanfaat untuk menunjang kapasitas kerja fisik anak yang pada akhirnya diharapkan dapat
meningkatkan prestasinya. Daya tahan kardiovaskuler yang baik akan meningkatkan kemampuan kerja
anak dengan intensitas lebih besar dan waktu yang lebih lama tanpa kelelahan. Daya tahan otot akan
memungkinkan anak membangun ketahanan yang lebih besar terhadap kelelahan otot sehingga mereka
bisa belajar dan bermain untuk jangka waktu lebih lama. Terlebih lagi kesegaran jasmani yang
rendah diduga merupakan prekursor terhadap mortalitas pada orang dewasa, sedangkan tingkat
kesegaran jasmani sedang memperlihatkan efek protektif terhadap beberapa prediktor mortalitas
seperti merokok, hipertensi dan hiperkolesterolemia.










1.2 RUMUSAN MASALAH

Apa saja Hakekat Penjaskes ?
Apa pengertian penjaskes itu sendiri ?
Menyebutkan Ruang lingkup penjaskes
Apa saja kesegaran jasmani yang berhubungan dengan ketrampilan ?
Faktor apa saja yang mempengarui Kesegaran jasmani ?


1.3 TUJUAN PENULISAN

Mengetahui Hakekat Penjas
Mengetahui Pengertian Penjaskes
Dapat menyebutkan Ruang Lingkup Penjaskes
Mengetahui Apa saja Kesegaran jasmani yang berhubungan Dengan ketrampilan
Mengetahui faktor apa saja yang berpengaruh

1.4 MANFAAT


Kesegaran jasmani sangat bermanfaat bagi anak untuk menunjang
kapasitas kerja fisik dan meningkatkan daya tahan kardiovaskuler, yang salah satunya
dipengaruhi oleh komposisi tubuh. Saat ini prevalensi obesitas meningkat tajam di
seluruh dunia seiring dengan menurunnya aktivitas fisik. Di Indonesia belum banyak
penelitian yang menghubungkan Tingkat Kesegaran jasmani (TKJ) dengan Indeks
Massa Tubuh (IMT) serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.







BAB II
PEMBAHASAN


2.1 Hakikat pendidikan jasmani
Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional. Pendidikan jasmani memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan utuh, mahluk total, daripada hanya menganggapnya sebagai seseorang yang terpisah kualitas fisik dan mentalnya.
2.2 Pengertian Pendidikan jasmani
Pendidikan jasmani merupakan suatu proses seseorang sebagai individu maupun anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan dalam rangka memperoleh kemampuan dan keterampilan jasmani, pertumbuhan, kecerdasan, dan pembentukan watak
Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional
2.3 RUANG LINGKUP Pendidikan Jasmani
Ruang lingkup mata pelajaran Pendiidikan Jasmani, Olahraga meliputi aspek-aspek sebagai berikut:
Permainan dan olahraga meliputi: olahraga tradisional, permainan. eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor non-lokomotor,dan manipulatif, atletik, kasti, rounders, kippers, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan beladiri, serta aktivitas lainnya.
Aktivitas pengembangan meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen kebugaran jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya.
Aktivitas senam meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat, ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas lainnya.
Aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobic serta aktivitas lainnya.
Aktivitas air meliputi: permainan di air, keselamatan air, keterampilan bergerak di air, dan renang serta aktivitas lainnya.
Pendidikan luar kelas, meliputi: piknik/karyawisata, pengenalan lingkungan, berkemah, menjelajah, dan mendaki gunung.
Kesehatan, meliputi penanaman budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari, khususnya yang terkait dengan perawatan tubuh agar tetap sehat, merawat lingkungan yang sehat, memilih makanan dan minuman yang sehat, mencegah dan merawat cidera, mengatur waktu istirahat yang tepat dan berperan aktif dalam kegiatan P3K dan UKS. Aspek kesehatan merupakan aspek tersendiri, dan secara implisit masuk ke dalam semua aspek.
2.4 Kesegaran Jasmani yang Berhubungan dengan Ketrampilan (Skill Related Fitness)

Kesegaran jasmani yang berhubungan dengan ketrampilan merupakan kualitas yang dimiliki seseorang sehingga mampu untuk berpartisipasi dalam aktivitas olahraga. 12 Komponen kesegaran jasmani ini meliputi ketangkasan, kecepatan, koordinasi, tenaga, dan keseimbangan.

Ketangkasan
Ketangkasan adalah kemampuan dalam mengubah gerak secara cepat dan akurat.
Ketangkasan saling berhubungan dengan kecepatan, kekuatan, keseimbangan dan koordinasi.


Kecepatan
Kecepatan merupakan kemampuan untuk bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain dalam waktu sesingkat mungkin. Kecepatan ini tergantung dari program motorik susunan saraf pusatyang diaktivasi oleh tenaga (power) yang kuat. Suatu organisme dapat bereaksi cepat dengan jalan berbeda-beda, yakni dengan kecepatan gerak tunggal dan respon motor atau dengan mencapai kecepatan lokomotor yang tinggi.


Koordinasi
Koordinasi merupakan kemampuan untuk mengintegrasikan sistem motorik dan sensorik ke dalam suatu pola gerak yang efisien. Pada dasarnya perlu gerak mata-tangan, mata-kaki, dan gerak ritmik yang baik. Koordinasi ini sangat penting untuk keberhasilan kebanyakan aktivitas gerakan termasuk yang dilakukan sebagai bagian dari fungsi harian.


Daya / Power
Daya ledak otot merupakan kombinasi dari tenaga eksplosif; kekuatan otot maksimum yang dilepaskan dengan kecepatan maksimum. Daya ledak otot merupakan faktor fundamental dalam melompat, melempar, menendang dan memukul.


Keseimbangan
Keseimbangan merupakan kemampuan untuk menjaga satu posisi tubuh dan seimbang baikkeadaan gerak statis maupun dinamis
















2.5 Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Kesegaran Jasmani yang Berhubungan dengan
Ketrampilan :


Beberapa hal yang mempengaruhi kesegaran jasmani yang berkaitan dengan ketrampilan
antara lain :

Umur
Keseimbangan dapat meningkat sesuai umur kronologis antara umur 11 dan 16 tahun, namun angka pencapaian pada anak laki-laki antara 13 dan 15 tahun tercatat melambat.


Jenis Kelamin
Baik anak perempuan ataupun anak laki-laki meningkat ketangkasannya sampai usia 14 tahun, namun sesudah itu anak perempuan tampak menurun sedangkan anak laki-laki lebih cepat mencapai kemampuannya. Seiring pertambahan usia, kecepatan reaksi akan meningkat dan anak lakilaki akan memiliki reaksi yang lebih cepat dibanding anak perempuan.


Genetik
Ketangkasan sebagian merupakan pembawaan (herediter) meskipun dapat juga diperbaiki melalui latihan


Latihan
Penelitian-penelitian menunjukkan bahwa ketangkasan,keseimbangan dan tenaga dapat diperbaiki melalui suatu latihan. Kecepatan gerak juga dapat diperbaiki melalui latihan baik isotonik maupun isometrik

BAB V
PENUTUP
1. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kesegaran jasmani seseorang, salah satunya yaitu melalui aktivitas jasmani. Dengan demikian pendidikan jasmani dapat digunakan sebagai bentuk kegiatan siswa dalam upaya menjaga dan meningkatkan kesegaran jasmani.
2. Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani sangat diperlukan adanya model dan variasi pelajaran. Untuk itu pengajar sebaiknya dapat membuat model ataupun modifikasi pembelajaran, salah satunya adalah model pembelajaran dengan pendekatan bermain.
























DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas, 2003, Kurikulum 2004, Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani SMP/MTs, Jakarta : Depdiknas.
Depdiknas, 2003, Undang-Undang R.I Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta : Depdiknas
J. Mata Kupan, 2002, Teori Bermain, Jakarta : Universitas Terbuka
Ngalim Purwanto. M, 2003, Ilmu Pendidikan Teori dan Praktik, Bandung : Remaja Rosdakarya.
Winata Putra Udin, 1994, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : Universitas Terbuka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar